Karya Amal oleh hamba_tarbiyah

Cintanya Sampai Ke Mahsyar (Bhg.Akhir)

Posted by hamba_tarbiyah on May 23, 2009 , under , | comments (0)





Dengan memanggil-manggil umatnya inilah, Rasul Akhir Zaman itu wafat di pangkuan isterinya tercinta, Sayyidah Aisyah RA, pada hari Isnin, 12 Rabi‟ul Awwal 11 H, bertepatan tanggal 3 Jun 632 Masihi, dalam usia 63 tahun.

Maka meledaklah tangisan para sahabat. Sang kekasih Allah telah wafat, membawa cinta yang agung, cinta kepada umat, hingga akhir hayat. Bahkan dibawanya sampai Padang Mahsyar.

Ketika nyawanya sudah sampai ke tenggorokan, pemimpin Besar dan Pencipta Peradaban itu bukan mengkhuwatirkan keluarganya, melainkan bimbangkan umatnya.

“Ummati, ummati….”

Sesaat sebelum wafat, sebagaimana tercatat dalam Shahih Bukhari, Rasulullah SAW masih sempat berwasiat dan menghibur umatnya. Baginda bersabda,

“Wahai umatku, kalian akan melihat hari yang tidak kalian sukai, yaitu perpecahan dan fitnah dari berbagai musibah yang akan datang. Akan tetapi hendaklah kalian bersabar sehingga berjumpa denganku di Telaga Haudh kelak…”

Sementara itu, dari sumber kitab Shahih Bukhari diriwayatkan, pada hari Isnin waktu subuh, Nabi SAW merasa kondisinya mulai membaik. Maka ketika mendengar adzan, baginda memutuskan untuk pergi ke masjid sekalipun kondisinya masih lemah.

Ketika baginda memasuki masjid, solat sudah bermula. Para sahabat lantas menjerit, mengucapkan, “Sub-hanallah, sub-hanallah”, pertanda gembira dan bersyukur menyaksikan kondisi kesihatan junjungan mereka yang mulai sembuh.

Begitu melihat Nabi datang, para sahabat hampir membatalkan solat. Namun, baginda memberi isyarat agar mereka meneruskannya.

Abu Bakar Mundur

Sejenak baginda berdiri menatap mereka dengan bahagia. Wajahnya berseri-seri menyaksikan ketaatan umatnya. Sampai-sampai Annas bin Malik berkata,

“Belum pernah aku melihat pandangan yang lebih menakjubkan dari wajah Nabi SAW (ketika itu).” Kemudian beliau tersenyum.

Abu Bakar As-Shiddiq, yang menjadi imam solat, menyedari apa yang terjadi di belakangnya. Yakni, pasti Rasulullah SAW ada di masjid. Maka tanpa menoleh, ia pun mundur.

Tetapi, Nabi segera memegang bahunya dan mendorongnya maju agar terus mengimamkan solat, sementara Nabi SAW shalat di sebelah kanan Abubakar dalam posisi duduk.

Selesai solat, Nabi kembali ke rumah Sayyidah Aisyah RA dipapah oleh Fadlal dan Tsawban, sementara Ali dan Abbas mengikuti dari belakang. Sampai di rumah, Nabi SAW kembali ke tempat tidur, berbaring di pangkuan isteri tercintanya itu.

Dan ternyata, solat subuh tadi adalah kali yang terakhir Nabi SAW solat berjamaah dengan para sahabatnya. Ketika itulah segenap kekuatan Nabi SAW yang semakin melemah.

Saat Abdul Rahman bin Abu Bakar masuk ke dalam kamar sambil membawa siwak (sikat gigi dari kayu arak), Sayyidah Aisyah RA melihat Nabi SAW sepertinya menginginkannya.

Maka Sayyidah Aisyah RA pun meminta siwak itu, membersihkannya, lalu memberikannya kepada ayahanda tercinta. Lalu baginda pun membersihkan giginya, sekalipun kondisinya cukup lemah.

Tidak lama kemudian Rasulullah SAW mulai tidak sedarkan diri. Sayyidah Aisyah RA menyangka baginda sedang menghadapi sakaratul maut. Tapi, sekitar satu jam kemudian, baginda membuka matanya.

Sayyidah Aisyah RA teringat Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Tidak ada seorang nabi pun yang dicabut nyawanya sebelum ia ditunjukkan tempatnya di syurga.” Sayyidah Aisyah RA pun memahami, inilah saat sakaratul maut itu. Sejenak kemudian, Nabi SAW bersabda dengan suara bergumam,

“Dan barang siapa metaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, iaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang soleh. Mereka itulah sahabat yang paling baik.” – QS An-Nisaa (4): 69.

Setelah itu, baginda kembali bergumam,

“Ya Allah, aku memilih bersama Yang Maha Mulia.”

Setelah itu, kepala Nabi SAW berangsur-angsur terasa bertambah berat di pangkuan Sayyidah Aisyah RA, sehingga para isteri yang lain menangis. Sayyidah Aisyah RA lalu membaringkan kepala baginda di bantal, kemudian menangis bersama isetri Nabi SAW yang lain.

Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan, begitu mendengar Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar Shiddiq berlari menuju ke rumah kediaman Sayyidah Aisyah RA. Namun jasad Nabi SAW telah membujur kaku.

Ketika menyingkap kain yang menutup tubuh Nabi SAW, beliau menangis sambil memeluk wajah Sang Rasul. Saat memandikan jenazah Rasulullah, Ali bin Abi Thalib berkata, “Wahai Rasulullah, ketika hidup, Tuan semerbak mewangi. Ketika wafat pun, tubuh Tuan tetap wangi.”

Ya… Rasulullah SAW, dan syari'atnya, tetap akan selalu semerbak mewangi sampai hari kiamat..

Cintanya Sampai Ke Mahsyar (Bhg.3)

Posted by hamba_tarbiyah on May 17, 2009 , under , | comments (0)



“Assalamualaikum, wahai penghuni rumah kenabian….”

“Wa’alaikumussalam. Maaf Rasulullah sedang sakit. Datanglah lain kali,” jawab Sayyidah Fathimah RA.

“Assalamu'alaika, ya Rasulullah. Salam sejahtera untukmu selamanya. Bolehkah saya masuk?” ujar Izrail lagi.

Mendengar salam khusus itu, Nabi membuka matanya lalu bertanya kepada Fathimah, “Anakku, ada tetamu ya? Siapa yang berada di pintu, hai Fathimah?”

“Seorang lelaki yang bersih sopan, rapi, dan wangi. Ia memanggil-manggil ayah dan minta izin untuk masuk. Saya katakan Ayah sedang sakit. Saya minta dia untuk datang lain kali.”

Tiba-tiba Nabi SAW memandang puteri tercintanya itu dengan tatapan yang menembus jauh, dengan cahaya pekat yang mengabut. Sayyidah Fathimah RA menggigil kerana hatinya tergetar.

“Izinkan tetamu itu masuk, Fathimah. Tahukah engkau siapa dia, anakku?” sabda Rasulullah SAW.

“Tidak”

“Dialah penjemput kenikmatan, pemutus nahsu syahwat, dan pemisah pertemuan. Dia adalah malakul maut.”

Sayyidah Fathimah RA terkejut, “Ayahanda, jadi mulai hari ini aku tidak akan lagi mendengar suaramu dan memandangi wajah jernihmu?” Sayyidah Fathimah menangis.

"Jangan bersedih dan menangis, jantung hatiku. Engkau adalah keluargaku yang mula-mula akan bersamaku di hari kiamat,” sabda Rasul SAW.

Mendengar itu, barulah Sayyidah Fathimah RA lega.
“Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?” Tanya Nabi.

“Aku datang untuk berziarah, juga menjemput Tuan jika Tuan mengizinkan. Tetapi kalau tidak aku akan kembali.”

“Engkau datang sendirian? Di mana engkau tinggalkan Jibril?” Tanya Nabi sambil tersenyum.

“Aku tinggalkan dia di langit kedua bersama para malaikat lainnya.”

“Panggil dia kemari.”

Jibril Datang

Maka Malaikat Jibril pun turun ke bumi, menuju rumah kediaman Rasul, lalu duduk disebelah kepala Rasulullah SAW.

Beberapa saat Nabi memandang Jibril, lalu dengan sayu baginda bersabda,
“Jibril, mengapa engkau berlambat-lambatan? Tidakkah engkau tahu saat yang dijanjikan itu sudah hampir tiba?”

“Beri tahu aku bagaimana hakku di hadapan Allah nanti.” sabda Nabi lagi.

“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat berbaris berlapis-lapis menunggu kehadiran roh Tuan, seluruh gerbang syurga terbuka sebagai persemayaman Tuan.”

Namun wajah Nabi tetap suram dan gelisah. Lalu sabdanya lagi,
“Jibril, bukan berita itu yang kuinginkan. Beritahu aku, bagaimana umatku esok di hari kiamat.”

Maka dengan tenang Jibril menjawab, “Ya Rasulullah, Allah Ta'ala berfirman, Aku haramkan syurga dimasuki oleh para nabi sehingga engkau, Muhammad, masuk terlebih dahulu. Dan aku haramkan umat para nabi masuk ke dalamnya sehingga umatmu, Muhammad, masuk terlebih dahulu.”

Mendengar jawapan itu, barulah wajah Nabi berseri-seri.
“Alhamdulillah. Kalau begitu hatiku tenang, wahai Jibril.” Baginda merasa tenteram, kerana kaum muslimin mendapat hak dan tempat istimewa di hadapan Allah SWT.

Bibir baginda yang sudah memucat itu menyunggingkan senyuman. Senyuman istimewa itu juga baginda tujukan kepada Malaikat Izrail ketika baginda mempersilakan sang Pencabut Nyawa itu melaksanakan tugasnya.

Suasana mula penuh gundah gulana, angin kota Madinah meniupkan hawa dingin kering sehingga terasa dalamnya menusuk tulang. Sejengkal demi sejengkal matahari semakin naik meninggi ketika Malaikat Izrail berancang-ancang untuk mencabut nyawa Rasulullah SAW.

Penderitaan Nabi SAW semakin memuncak, walaupuan ketika saat nyawa baginda dicabut oleh Izrail dengan sangat perlahan dan lemah lembut sehingga ke pusat. Dahi dan sekujur wajah baginda bersimbah peluh.

Urat-urat di wajah baginda menegang dari satu detik ke satu detik. Sambil menggigit bibir, Nabi SAW berpaling ke arah malaikat Jibril. Mata Rasulullah SAW pun mulai basah, cahayanya semakin meredup.

“Ya Jibril, betapa sakitnya! Oh, alangkah dahsyatnya derita sakaratul maut ini.”
Sayyidah Fathimah RA memejamkan mata, sementara Ali bin Abi Thalib, yang berada di samping Rasulullah SAW, menundukkan kepala, sedangkan Malaikat Jibril memalingkan muka.

“Ya Jibril, mengapa engkau berpaling? Apakah engkau benci melihat wajahku?” tanya Rasul SAW.

“Sama sekali tidak, ya Rasulullah. Siapakah yang sanggup menyaksikan Kekasih Allah dalam kedaaan seperti ini? Siapakah yang sampai hati melihat Tuan kesakitan?” jawab Jibril.

Rasa sakit itu kian memuncak. Sekujur tubuh Nabi menggigil. Wajah beliau semakin memucat, urat-uratnya menegang. Dalam keadaan sakit yang tidak tertahankan itu baginda berdo'a,

“Ya Allah, alangkah sakitnya! Ya Allah, timpakanlah sakitnya maut ini hanya kepadaku, jangan kepada umatku.”

Usikum Bissolati

Mendengar sabda Rasul itu, Jibril tersentak. Betapa agungnya peribadi Rasulullah SAW. Dalam detik-detik paling getir dan menyeksa pun, bukan kepentingan untuk diri yang dimohonkan, melainkan kepentingan umatnya.

Andai baginda mohon agar rasa sakit itu dicabut, pasti Allah SWT mengabulkannya. Namun baginda lebih memilih sebagai tumbal agar derita itu tidak menimpa umatnya.

Malaikat Jibril menyedari keadaan di sekelilingnya sudah genting, Izrail sudah sangat berlemah lembut menarik roh Nabi SAW sehingga sampai ke dada. Nafas baginda semakin mulai menyesak.

Rasa sakit semakin menghebat. Ketika itulah, lelaki agung itu memandang ke arah sahabat-sahabatnya, lalu bersabda dengan suara lirih dan pandangan sayu,

“Usikum bissolati wa ma malakat aimanakum (Aku wasiatkan kepada kalian untuk mendirikan solat, dan aku wasiatkan kepada kalian orang-orang yang menjadi tanggungan kalian).”

Sejenak kemudian, kondisi Rasulullah SAW bertambah kritis. Para sahabat saling berpelukan lantaran tidak dapat menahan pilu. Ketika itulah tubuh Nabi SAW mulai dingin. Hampir seluruh bahagian tubuh baginda tidak bergerak-gerak lagi.

Mata baginda pun berkaca-kaca dan menatap lurus ke langit, hanya sedikit yang terbuka. Menjelang akhir hayat baginda, Ali bin Abi Thalib melihat Nabi SAW dua kali menggerak-gerakkan bibirnya yang sudah membiru.

Maka terus Ali segera mendekatkan telinganya ke bibir Nabi. Saidina Ali mendengar Nabi SAW memanggil-manggil,

“Ummati, ummati…. (Umatku, umatku…).”

Bersambung...

Peliharalah Ibumu Dari Azab Allah

Posted by hamba_tarbiyah on , under , | comments (0)




Dapatkan Mesej Bergambar di Sini



Peliharalah Ibumu Dari Azab Allah,
Jangan Sesekali Engkau Membebankan Dia,
Dengan Tanggungan Dosamu Diakhirat Kelak.

Itulah Sebenarnya Tanda Kamu Amat Menyayanginya.
Tiada Yang Lebih Berharga Bagi Seorang Ibu,
Melainkan Apabila Dia Terselamat Daripada Sambaran Api Neraka.
Subhanallah..

Jadilah seorang anak yang bakal membuatkan Ibu Bapamu Tersenyum di Akhirat sana.
Amiin..

Penjelasan DS Ir. Nizar

Posted by hamba_tarbiyah on , under , , | comments (0)






Bahagian 1




Bahagian 2

Siapa Sebenarnya Samseng??

Posted by hamba_tarbiyah on , under , , | comments (0)







Sivakumar Dikasari





Suasana Dalam DUN Perak Pada 7 Mei 2009





Kekecohan Persidangan DUN Perak





Komen Daripada Prof. Dr. Aziz Bari
Pensyarah Fakulti Undang-undang UIAM

Kenyataan Dato' Seri Ir. Nizar

Posted by hamba_tarbiyah on May 12, 2009 , under | comments (0)



Salam Islah,

Alhamdulillah saya telah pun mengamati bait-bait yang telah terpancar dari mulut seorang Menteri Besar yang cukup gah pengaruhnya sejak akhir-akhir ini setelah diisytiharkan sebagai MB Perak yang sah.

Cukup indah kata-katanya, indahnya kerana pergantungan teguh beliau kepada Allah, setiap kali ucapan yang mengalir laju, seakan-akan disusun atur oleh roh dan fikrah Islam yang didokongnya.

Ucapan yang didahulukan puji-pujian sebesar-besarnya pada Pencipta. Inilah sifat orang-orang mu'min, tidak lupa kepada Allah dikala susah mahupun senang. Allah sebenar-benarnya tempat pergantung harap.

Sudah pastinya saya merasakan beliau akan mengalirkan air mata atas kecapan nikmat yang dikurniakan-Nya walaupun mungkin untuk seketika. Amat besar anugerah yang diturunkan Allah kepada beliau dan seluruh rakyat Perak yang cintakan keadilan amnya.

Berikut merupakan kenyataan Dato' Seri Ir. Nizar selepas Mahkamah Tinggi mengisytiharkan Datuk Seri Mohamad Nizar Jamaluddin sebagai Menteri Besar Perak yang sah petang semalam. Mari sama-sama kita mengamatinya.



Dato' Seri Ir. Nizar:

"Syukur alhamdulilah kepada semua warga dan rayat Perak khususnya dan Malaysia amnya yang telah sabar dan mendoakan untuk kemenangan dan keselamatan seluruh Rakyat Perak. Selama 3 bulan kita dalam suasana krisis perlembagaan oleh kerana perbuatan rakus merampas hak rakyat negeri Perak pada 5 Feb. 2009 lalu.

Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua yang telah berkerjasama dan mendoakan kejayaan ini. Marilah kita bertenang, terus memuji kebesaran Allah SWT serta memohon kempunan dari Allah SWT.

Semua rakyat harus bertenang dan Pakatan Rakyat akan meneruskan khidmat kami membantu rakyat serta membela rakyat yang memerlukan banyak perhatian dan pertolongan dari kerajaan. Sesungguhnya kami akan meneruskan dasar serta janji demi kebaikan rakyat dan melaksanakan diatas prinsip keadilan dan kesaksamaan.


Semua rakyat Perak beragama Islam mesti menunaikan solat sebagai tiang agama dan kembali kepada ajaran nabi Mohammad SAW. InsyaAllah kita akan banyakan lagi program kebaikan dan membenteras kemungkaran demi berhasrat menyelamatkan bangsa , negara dan agama oleh kerana gejala sosial seperti dadah, rokok, ragut, rempit, zinah , mabuk , tak sembahyang, jahil dan lain-lain.

Maka marilah semua kaum dan rakyat Perak kita ikut dan patuh kepada perlembagaan dan undang-undang tubuh serta mengikut Rukun Islam, Rukun Iman dan Rukun Negara supaya dapat kita bangunkan balik tamaddun Islam yang telah lama tidak di beri perhatian wajar.

Sebagai Ahli Parlimen P059 Bukit Gantang pula saya ajak seluruh warga parlimen tersebut mengemukakan segala masaalah mereka melalui pusat khidmat masyarakat yang telah saya dirikan di DUN Cgkt Jering, Kuala Sepetang dan dua pejabat di Trong.

Kapada semua kakitangan Kerajaan disemua peringkat, marilah kita laksanakan khidmat kepada rakyat dengan menganggap semua titik peluh kita sebagai amalan membantu rakyat agar mereka tidak menuntut hak mereka di hadapan Allah SWT diakhirat kelak.

Marilah kita ambil kesempatan memberi sumbangan kepada rakyat yang cukup terhimpit akibat krisi ekonomi global kini.Kepada semua media ,marilah kita bebaskan diri kita dari belenggu fitnah dan sindrom enggan melapurkan yang benar. Kepada semua bloggers dan media kerajaan, saya pohon keampunan atas kesilapan dan ketelanjuran saya.

Saya turut memaafkan serta mengampunkan kesilapan kalian.Kepada semua pegawai dan penjawat awam , jangan lagi menyebelahi mana-mana pihak, sebaliknya buat kerja dengan penuh tanggungjawab dan amanah.

Kepada RTM FM Perak, berlaku adilah kepada saya dan Pakatan Rakyat untuk suara saya didengari oleh rakyat Perak kerana saya cuma mahu mengajak kaum saya bersolat dan berilmu.

Saya bertemu dengan Menteri Penerangan ketika itu, Dato' Shabery Chik dan merayu berilah saya setengah jam seminggu untuk mengajak orang Melayu supaya patuh pada Allah dan jangan lalai. Hendaklah serious beragama.

Maka berilah ini kepada saya. Namun tiada layanan darinya dan warga Perak FM di Ipoh. Tolonglah kami kerana kami difitnah dan danayai. Belalah Islam!.

Kepada semua warga tani, peladang, penternak dan nelayan, saya sayang kepada kalian semua dan akan membantu melegakan kehidupan yang terik sekarang.

Kepada semua ketua JKKK yang telah diberi surat watikah oleh saya sebagai MB tempoh hari, teruskan usaha baik tuan tuan kerana saudara dipilih oleh rakyat. Ini telah diperkenan oleh kebawah duli yang teramat mulia Raja Muda semasa saya mengesyurkan usaha memilih ketua JKKK. RM cukup gemar dan berkenan dengan tindakan ini.

Saya kembali dengan hasrat memberikan hak kepada rakyat Perak pilih kerajaan yang kuat dan wibawa. Saya akan cuba sedaya upaya memohon perkenan Kebawah DYMM untuk bubarkan DUN Perak dan adakan pilihanraya seluruh negeri kita."

HIDUP RAKYAT.
ALLAHU AKBAR

YAB DATO' SERI IR HJ MOHAMMAD NIZAR JAMALUDDIN
MENTERI BESAR PERAK DARUL RIDZUAN

Kronologi: Detik Hitam Sidang DUN Perak

Posted by hamba_tarbiyah on May 9, 2009 , under | comments (0)



Olahan Daripada Blog YB Drs. Khalil Idham Lim

8.20 pagi : Kami mula bergerak ke DUN Perak Ipoh. Hampir 100 orang termasuk puluhan anggota polis berkumpul hadapan hotel penginapan kami sebelum bergerak ke dewan.



Segala persiapan yang perlu telah kami lakukan untuk mempertahankan hak rakyat Perak yang dicintai. Penyokong mengerumuni MB Nizar semasa tiba dihotel pagi tadi.

8.27 pagi : Kawalan amat ketat untuk ke Dewan Undangan Negeri. Dalam perjalanan ke Dewan Undangan Negeri, kami menempuh 4 sekatan polis walaupun hotel penginapan kami jaraknya hanya sekitar 1 km dari Dewan Undangan Negeri.



Inilah keadaan yang menampakkan sengaja dicipta untuk menyusahkan pergerakan kami ke Dewan Undangan Negeri. Sementara itu satu notis pihak polis telah ditampal di sekitar Ipoh yang merupakan arahan mahkamah yang melarang orang ramai mendekati kawasan sekitar 500 meter dari bangunan Dewan Undangan Negeri.

8.35 pagi : Ahli Parlimen Ampang YB. Pn. Zuraidah ditahan ketika cuba masuk ke dalam Dewan Undangan Negeri, di pintu hadapan bangunan SUK.



9.10 pagi : Kami dihalang oleh polis untuk Masuk Ke Dewan. Seramai 16 orang ADUN Pakatan Rakyat termasuk saya yang sampai sekitar 8.45 pagi tadi telah dihalang oleh polis untuk masuk ke dalam Dewan Undangan Negeri tempat Persidangan bakal diadakan pagi ini.

Walaupun dengan alasan untuk meletakkan barang sebelum perbarisan diadakan kami gagal untuk masuk sehingga sekarang. Kawalan dari polis sangat ketat dan saya beranggapan Sidang Dewan yang paling ketat dikawal polis setakat ini dalam sejarah demokrasi dunia.

Doakan keselamatan kami.

9.20 pagi : Kami berada di hadapan pintu masuk menunggu pintu dewan yang dimaklumkan oleh pihak polis cuma akan dibuka jam 9.45 pagi nanti.

Semua barang yang dibawa diperiksa dengan teliti dan di scan berkali-kali. Saya menyaksikan hampir 50 orang polis yang berkawal di dua pintu masuk yang dibuka.

9.45 pagi : Kami masuk ke Dewan dan mendapati tempat duduk telah berubah, kami mencabut semua tanda nama dan juga diikuti dengan ADUN BN yang tidak membantah.



Kedudukan kami sekarang sama seperti kedudukan semasa PR memerintah Perak.

9.55 pagi : Apabila ADUN Lompat Jelapang masuk ke Dewan, kebanyakan ADUN DAP menyoraknya dengan panggilan KATAK dengan suara yang kuat.

>Hee duduk di bahagian tempat duduk ADUN BN. Kelihatan sama Osman dan Jamaluddin, ADUN lompat dari Behrang dan Changkat Jering.

10.00 pagi : Penasihat Undang-undang diarahkan keluar, mengikut ketetapan Speaker semasa masuk ke Dewan sebelum dewan bersidang ialah :

1. Minta orang yang tidak dijemput keluar dewan. Saya ada senarai di sini.

2. Kedudukan tempat duduk ikut sebelum ini.

3. Saya tidak mahu 7 orang yang digantung berada dalam dewan sebab mereka digantung oleh Jawatankuasa Hak dan Kebebasan, bukannya saya. Kalau tidak keluar saya tidak mahu mulakan mesyuarat.

4. Kepada 3 orang yang meletak jawatan juga diarah keluar.

5. Saya mahu kesemua yang tersebut termasuk Penasihat Undang-undang keluar dewan.

6. Saya tidak masuk siapa-siapa bercakap sebelum mereka keluar dewan. Saya buat keputusan dengan jawatankuasa yang dilantik oleh dewan ini.

Mereka yang dihalau speaker belum keluar dewan, YB Tajol Rosli didapati bangun untuk mencelah tetapi tidak diizinkan oleh Speaker.

Menurut perintah Tetap 11 adalah sah dan itu hak saya, Umum Speaker. Speaker masih mengulangi arahan supaya mereka-mereka yang berkenaan keluar Dewan.

10.10 pagi : Keadaan tegang dalam Dewan, suasana sangat kecoh, semua ADUN bangun. Sebentar tadi ADUN BN cuba mengemukakan usul Pecat Speaker namun diumumkan oleh Speaker, Usul itu ditolak.


Sebentar tadi, Abdullah Antong Setiausaha Dewan yang digantung, dikerumuni oleh ADUN PR. Speaker juga mohon SUK tidak mencampuri urusan Speaker dalam Dewan.

Kepada 10 orang yang masih belum keluar, Speaker berulang kali mengatakan Sidang tidak akan dimulakan selagi 10 orang terbabit tidak keluar.

10.20 pagi : Keadaan kecoh berlarutan. Pangkor cuba mengemukakan usul memecat Speaker dalam keadaan sidang belum bermula, dan suasana dalam dewan semakin kecoh.

Keadaan kelam-kabut ini telah berlanjutan sejak adun masuk kedalan dewan setengah jam yang lepas. Speaker masih mengarahkan adun yang digantung untuk keluar dari dewan sebelum sidang bermula.

10.30 pagi : Arahan speaker masih belum di ikuti. Sidang masih tidak dapat dimulakan, DYTM Raja Muda Perak masih dikamar Diraja menunggu suasana dewan yang kecoh tenang kembali.

Sementara itu Speaker berulangkali mengatakan bahawa keputusan menggantung dilakukan oleh Jawatankuasa Hak dan Kebebasan, itu bukan keputusan saya. saya tidak boleh ingkar kepada keputusan yang dibuat oleh Jawatankuasa yang dilantik dalam dewan ini.

Cubaan berulang kali BN untuk mengusulkan perlantikan baru diterima dengan sorakan ADUN PR dan penolakan oleh Speaker disebabkan sidang belum dimulai dan pembawa dan penyokong usul adalah dari pihak yang telah digantung oleh speaker.

10.40 pagi : Hee, Timbalan Speaker cuba ambil kuasa Speaker yang masih sah. Hee dikerumuni oleh ADUN PR ketika cuba merampas kerusi Speaker. ADUN Jelapang yang digantung dan dihalau keluar oleh Speaker cuba merampas kuasa dengan cuba membuat pengumuman tetapi cuba digagalkan oleh kebanyakan ADUN Pakatan Rakyat.



Cubaan terbaharu itu nampaknya gagal dan nampak sangat menyalahi peraturan sidang. Hee nampaknya cuba memberikan pengumuman namun dihalang oleh ADUN Pakatan.

Saya tidak pasti sampai bila keadaan kecoh ini akan berakhir.

10.50 pagi : BN Rampas kuasa Speaker dalam dewan, Ganesan dicalonkan sebagai Speaker baru. ADUN BN sedang berkerumun ADUN Jelapang dalam dewan semakan sidang bawah pokok untuk cuba merampas kuasa speaker.

Keadaan menarik itu disaksikan oleh semua adun PR dan disaksikan oleh pegawai-pegawai kerajaan dan tamu yang hadir.

Dalam sidang "haram" mereka telah melantik calon yang dicadangkan bekas adun Sungkai, Ganesan.

11.00 pagi : Ganesan angkat sumpah dimeja ADUN yang dikelilingi ADUN BN sebagai speaker haram. Keadaan tegang berlanjutan apabila Ganesan dilantik sebagai Speaker dan mengangkat sumpah di meja ADUN Jelapang (Timbalan Speaker).

ADUN Sungai Rapat pula meneruskan sidang haram dengan mencadangkan perlantikan Jawatankuasa Dewan.

ADUN Pakatan Rakyat melaungkan "haram" memecah kesunyian dewan dan menenggelamkan suara Speaker Haram. Ganesan dalam keadaan tidak lancar kelihatan cuba menggunakan pembesar suara mengumumkan Jawatan PAC yang dicadangkan oleh Sungai Rapat.

11.10 pagi : Ganesan sedang meneruskan Sidang Haram. Ganesan cuba merampas kuasa Speaker... Sidang Haram Sedang berlangsung



Ganesan di meja ADUN sedang mengendalikan beberapa usul berikutnya dengan mengumumkan usul perlantikan Jawatan Kuasa Dewan yang baru sesuai dengan peraturan tetap Dewan Negeri.



>Keadaan menarik ini saya umumkan sebagai sidang "Bawah Syiling". Sidang kebudak-budakan dan macam lakonan itu disaksikan oleh seluruh dunia dan mencemarkan demokrasi.

Lucu, aneh, tapi benar...

11.18 pagi : Speaker Sivakumar umumkan semua Usul yang sedang dibentang BN telah ditolak di dalam kamar bertarikh 7 Mei dan sementara itu Zambry mengusulkan sidang ditangguh sejam dan diterima oleh Sidang Haram (ikut skrip) iaitu selama sejam sebagaimana yang diumumkan oleh Speaker haramnya.

Dewan menjadi senyap setelah sidang haram berakhir beberapa minit yang lepas.

11.30 pagi : Walaupun Sidang Haram umum ditangguh, ADUN BN masih tidak keluar dewan. Speaker mempersoalkan sekali lagi dan mengulangi pendiriannya tidak akan memulai sidang sekiranya mereka yang digantung keluar dari dewan.

Semasa mengumumkan demikian dewan kembali kecoh dengan suara kedua belah pihak.
Sekarang keadaan kembali tegang. dan sekejap-sekejap sunyi kembali.

Saya tidak menjangkakan bila keadaan ini akan berakhir ?

11.44 pagi : Saya telah arahkan ADUN PR jangan keluar kalau tidak perlu. Semua ADUN PR saya pohon kepada mereka semua jangan keluar jika tidak ada sesuatu yang penting perlu dilakukan. Sekiranya mereka yang ingin keluar walaupun untuk ke tandas mereka saya pohon keluar berdua.

Sementara itu Speaker yang masih sah, Sivakumar masih berada dikerusinya dan tidak berganjak. Kekuatan, ketegasan mereka nampak lebih kuat pada hari ini sehingga ada yang membuat cerita lucu : "silap jampi oleh bomoh, makin kuat bukan makin lemah ".

12.23 tengahari : Banyak Ahli Parlimen PR ditangkap diluar bangunan Dewan Negeri.
Saya menerima berita ramai dikalangan ahli Parlimen PR yang datang untuk menyaksikan sidang pada hari ini ditangkap, dari beberapa SMS dan makluman dari talipon yang diterima oleh rakan disebelah saya dalan dewan, ADUN Kuala Kurau, YB. Yunus, beliau memaklumkan antaranya Ust. Mujahid, Sdr. Tian chua,dan Yb. Salahuddin.

12.35 tengahari : Keadaan tenang di dalam Dewan. Sah sekarang ada 2 MB di Perak dan sebentar tadi menyaksikan ada 2 Speaker dan ada dua sidang yang paling ajaib, satunya di bawah pokok dan satu di bawah syiling.

Kelihatan semasa ini Speaker yang masih sah, V. Sivakumar sedang berada di kerusinya dan tidak berganjak sedikitpun dari tempat duduknya sejak pagi tadi.

12.20 tengahari : Tadi baru beliau memaklumkan kepada dewan bahawa sidang tidak akan dimulai jika mereka yang digantung tidak keluar dari dewan.

12.30 tengahari : Ganesan cuba jalan tugasnya tetapi dihalang ADUN PR
keadaan kecoh ini hampir mencetuskan pergaduhan. Hee dikerumuni oleh ADUN-Adun PR dengan pelbagai macam-macam kata dalam bahasa yang saya faham.



Speaker haram cuba menjalankan tugasnya sebentar tadi tetapi dihalang oleh ADUN Pakatan Rakyat.



Hampir belaku pergaduhan antara seorang ADUN BN dan ADUN PR dalam pertikaman lidah tadi dan dewan kembali kecoh dan tidak menentu. Speaker masih dikerusinya.

Speaker mengarahkan Ganesan keluar dewan dengan kuasa yang ada padanya.

12.49 tengahari : Speaker berulang kali arah speaker haram keluar dewan. Ganesan di kerusi ADUN dengan jubah Speaker haramnya. Speaker sivakumar disabotaj kerana sejak tadi pembesar suaranya ditutup oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.



Selain itu dia berulang kali menghalau keluar tanpa pembesar suara, supaya Ganesan keluar dari dewan.

1.00 tengahari : Ganesan tangguh sidang satu jam lagi... Ganesan cuba mengendalikan Sidang DUN kali kedua. Speaker haram sekali lagi gagal untuk mengendalikan sidang dengan jawatannya yang disandangnya secara tidak sah apabila diganggu oleh semua ADUN PR dengan laungan "Ular" sehingga menengelamkan suara Ganesan walaupun menggunakan pembesar suara yang cuma dibuka untuk kerusi ADUN yang dipinjamnya.



Inilah tindakan sabotaj yang tidak bertanggungjawab sedangkan Speaker yang sah sejak tadi pembesar suaranya tidak berfungsi.

Kerana gangguan itu menyebabkan beliau menangguhkan lagi sidang selama satu jam.

1.21 tengahari : Lega bila ke tandas, dah tahan nak ke tandas sejak pagi tadi.... Pergi tandas pun hari ini berbekalkan sebotol air mineral bila dimaklumkan oleh teman-teman semacam air dicatu bila tandas dah tidak ada air.

Saya tidak pasti kenapa ini boleh berlaku, dan tidak pernah berlaku sebelum dari ini. Seingat saya dalam 3 sidang dibangunan ini sejak awal kemenangan Pakatan Rakyat Di Perak tahun 2008 dulu air ditandas tidak pernah kering...

Adakah ini juga sabotah kepada kami ADUN ? seperti pembesar suara speaker yang sudah tidak berfungsi.

2.03 petang : Hampir semua ADUN PR dan BN berada di Dewan. Ganesan dihalang oleh ADUN PR diiringi dengan laungan bubar Dun. ADUN PR suruh dia keluar sebab dia bukan ADUN.


‘Sidang Syiling’ haram.

Sidang yang ditangguhkan sejak sejam yang lepas akan dimulakan bila-bila masa. Jangkaan seterusnya amat sukar untuk dipastikan setakat ini.



Menurut maklumat yang saya terima Raja Muda Perak masih berada di kamar Diraja untuk menerima isyarat bagi merasmikan sidang pada hari ini.

Kekecohan mengenai status 3 katak dan 7 ADUN yang digantung mewarnai perjalanan DUN Perak pada hari ini.

2.17 petang : Kecoh Hampir ke Kemuncaknya. Ganesan dikerumuni ADUN Pakatan ketika cuba memulakan sidang pada 2.05 petang keadaan sekarang sangat kecoh dan bising dan hampir berlaku pergaduhan dalam dewan.



Bentara pula hendak rampas kuasa speaker. Keadaan berlarutan sebentar tadi bila bentara cuba membuat pengumuman namun dihalang oleh ADUN Pakatan

2:20 petang : Polis masuk campur. Polis sekitar 20 orang masuk campur termasuk yang berpakaian seragam menceroboh ke Dewan Perak yang mulia.



Terdapat usaha merampas kerusi Speaker



2.40 ptg : Pergelutan di meja Speaker oleh BN. Pergelutan di meja Speaker oleh BN yang menggunakan samseng yang tidak dikenali, dan ada yang berpakaian seragam polis.


Inilah keadaan yang berlaku sekarang, suasana semakin kecoh. Speaker diseret dari kerusinya dan dibawa keluar dewan.



3.05 petang : BN berjaya rampas kerusi speaker dengan bantuan samseng dan pihak polis.
Sejarah baru dilakar lagi dengan tindakan pihak keselamatan menceroboh masuk dan membantu BN untuk merampas kerusi speaker.




Speaker Haram, Ganesan mengendalikan sidang dengan meja speaker di kawal ketat oleh pasukan yang berpakaian kemas yang tidak dikenali siapa mereka.

3.10 petang : Sidang diceroboh masuk puluhan orang yang tidak dikenali. YB Sivakumar diseret... tak patut sungguh kelakuan seperti ini!




ADUN OKU dari Aulong duduk di meja Speaker bagi menghalang Ganesan duduk di situ. Inilah deretan pendatang perampas kuasa Speaker



Siapakah mereka yang misteri ini?

Siapakah mereka ini?

Suasana tegang di kerusi Speaker. Saya tidak dapat mengagak siapakah orangnya yang telah menceroboh masuk tanpa kebenaran bagi menjayakan usaha rampasan kuasa yang dilakukan BN pada hari ini, demikianlah malangnya sejarah yang dialami oleh rakyat Perak pada hari ini.

Ganesan apabila berada dikerusi Speaker sebentar tadi menggunakan kuasa haramnya untuk mengarahkan ADUN Teja dan Simpang Pulai untuk keluar dari dewan.

Anehnya Bentara dewan yang tidak mengikut arahan Speaker Sivakumar sejak pagi tadi cuba menjalankan tugasnya mengarahkan kedua ADUN PR itu keluar.

Namun arahan itu tidak di patuhi oleh 2 ADUN berkenaan.

3.21 petang : Raja muda Perak masuk ke dewan. Kelihatan Dato' Seri Nizar dan Dato' Ngeh turun dari pentas Diraja selepas mengadap Raja Nazrin. Raja Nazrin sedang bertitah merasmikan Sidang DUN penuh bersejarah.

Semasa Raja Muda Perak, Raja Nazrin masuk ke dewan ahli-ahli yang Berhormat Pakatan berdiri dan Datuk Seri Nizar melaporkan kepada Raja Nazrin bahawa Speaker Sivakumar telah dibawa keluar dengan paksa.



Lalu Raja Nazrin memanggil Dato' Ngeh dan DS. Nizar untuk naik mengadap dan menyatakan sesuatu kepada Kedua mereka.



Apabila turun DS. Nizar memohon kami untuk duduk di kerusi masing-masing untuk menghormati kehadiran Tuanku Raja Muda.

Sebelum Sidang bermula sekali DS. Nizar merafak sembah meminta semua pasukan pengawal yang beruniform dan tidak untuk keluar dari dewan. Lalu diisyaratkan oleh Raja Nazrin untuk keluar.

Sekarang ini Raja Nazrin sedang memberikaan ucapan perasmian.



4.07 petang : Raja Nazrin Perkenan untuk bersalaman dengan semua ADUN. Raja Nazrin bersalaman dengan ADUN-ADUN setelah habis bertitah.



Setelah menghabiskan titah ucapan perasmian diraja, Raja Muda Nazrin bercakap dengan menggunakan pembesar suara dan katanya "beta hendak bersalam dengan semua ADUN".

Tuanku Raja Muda mendahului bersalam dengan ADUN PR didahului oleh DS. Nizar. sesudah itu bersalam dengan ADUN PR yang lain dan diikuti oleh ADUN BN.

Raja Muda perak sesudah itu meninggalkan Majlis, dengan diiringi oleh DS. Nizar yang difahamkan Dato Ngeh dipanggil mengadap di Kamar Raja.

4.15 petang : Sidang Akhbar.



Pada hakikat ada persidangan, kerana perintah awal tidak diikuti maka kami menghormati perintah Speaker.



Bagaimana hak Speaker tidak dipatuhi dan dirampas. DUN Perak telah dilacur dengan begitu dasyat dengan kerja yang keji dengan menggunakan orang luar.

Kami menghormati Raja Muda dan saya dititah oleh Tuanku mahu bekerja dengan Pakatan Rakyat, apa yang BN buat usul dalam dewan semua itu tidak laku dan sah kerana telah ditolak sejak semalam lagi.

Apa yang dibuat oleh BN iaitu menidakkan Speaker telah menghina dewan cukup mengaibkan. Kemasukan orang luar satu tindakan yang tidak bertamadun.

Saya iringi Tuanku keluar dan Tuanku mengatakan Baginda mahu bekerja dengan Pakatan Rakyat.

BN meletakkan orang yang haram jadi Speaker. Sidang hari ini tiada dan tidak sah.

Terima kasih kepada semua media yang bekerjasama dengan baik.

Kita mahu DUN Perak dibubarkan, kerana kerajaan sekarang tidak sah.

4.40 petang : Kenyataan Speaker Sivakumar. YB Siva diseret... tak patut sungguh kelakuan seperti ini! Saya tidak iktiraf Ganesan sebagai Speaker kerana saya telah tolak usul perlantikan Speaker.

Saya dibawa ke satu bilik oleh polis, saya jatuh 2 kali. Media juga maklumkan seramai 8 orang telah dikasari dan ada yang koyak bajunya.

Saya diletakkan dalam satu bilik sekitar 1 jam, yang jelas semua arahan Speaker telah diingkari. Dari awal Speaker telah dihalang dengan usaha untuk menghalang media dari masuk untuk membuat liputan.

Kenapa ada arahan orang luar masuk dengan ada tanda nama, sebaliknya saya mohon 7 Ahli Parlimen masuk tapi ditolak. Jadi jelas ada campurtangan pihak lain keatas kuasa Speaker.

4.49 petang : Nizar : Saya dalam masa terdekat untuk mengadap Tuanku untuk memohon Perkenan bubarkan DUN Perak.

Hubungan saya dengan pihak Istana baik dan saya akan menggunakan hubungan baik ini untuk mohon mengadap kata Nizar dalam sidang media sebentar tadi.

Suasana sekitar DUN: